BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang di turunkan oleh Allah
SWT kepada nabi Muhammad Saw sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat
manusia.
Hampir semua aspek kehidupan dunia dan aspek kehidupan akhirat
dapat di kaji lewat al-qur’an, bahkan tujuan turunya al-qur’an itu sendiri
dapat di ketahui lewat al-qur’an.
Adapun ilmu yang mempelajari tentang al-qur’an disebut dengan ilmu
‘Ulumul Quran. Sedangkan ‘Ulumul Qur’an itu sendiri masih terbagi lagi menjadi
beberapa aspek disiplin ilmu dan salah satu disiplin ilmu tersebut adalah
Asbabunnuzul.
Di dalam pokok bahasan makalah ini kami akan berusaha menjelaskan
apa yang di maksud dengan asbabunnuzul dan sebab-sebab munculnya disiplin ilmu
asbabunnuzul
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apakah Yang
Di Maksud Dengan Asbabunnuzul ?
1.2.2. Apasajakah Urgensi
dan Macam-macam Asbabunnuzul?
1.2.3. Apakah
Hikmah Mempelajari Asbabunnuzul?
1.3 Tujuan Masalah
1.3.1.Menjelaskan Pengertian
dari Asbabbunnuzul
1.3.2. Menjelaskan
Urgensi dan Macam-macam Asbabunnuzul
1.3.3. Menjelaskan
Hikmah Mempelajari Asbabunnuzul
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Asbabunnuzul
Kata Asbab An-Nuzul merupakan bentuk gabungan dari dua kata yaitu kata “asbab”
yang berarti sebab dan kata “nuzul”
yang berarti turun. Secara etimologis, asbabunnuzul adalah sebab-sebab
yang melatar belakangi terjadinya sesuatu atau dalam hal ini adalah sebab-sebab
turun-nya ayat Al-Qur’an. Dalam pengertian sederhana turunnya suatu ayat,
disebabkan oleh suatu peristiwa, sehingga tanpa adanya peristiwa itu, ayat
tersebut itu tidak akan turun. Adapun Al-Qur’an di turunkan kepada nabi
Muhammad SAW secara Mutawatir atau berangsur-angsur oleh Allah melalui malaikat
Jibril
وَقُرْءَانًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ
عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا –
الإسراء : 106
“Dan Al-Qur’an telah Kami turunkan dengan
berangsur-angsur, agar kamu membacanya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami
menurunkannya bagian-demi bagian . “ ( QS. Al-Isra’ : 106 ).
Al-quran diturunkan pada bulan Ramadhan. hal ini sesuai dengan
firman Allah pada Surat Al-Baqarah : 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ
هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ - البقرة : 185
“ Bulan Ramadhan bulan yang didalmnya diturunkan
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda antara yang hak dan yang bathil “ ( QS.
Al-Basqarah : 185 ).
2.2. Urgensi dan Macam-Macam Asbabunnuzul
Adapun Urgensi-urgensi atau hal mendadak yang bersifat
penting dari Asbabunnuzul antara lain:
1.
Memberikan Pengetahuan tentang rahasia dan tujuan Allah mensyari’at-kan
agama-Nya melalui Al-Qur’an
2. Membantu dalam memahami ayat
dan menghindarkan kesulitan menghafalkan al-qur’an
3. Sebagai jawaban atas suatu
permasalahan yang baru timbul yang saat itu belum di syari’atkan oleh agama
islam.
4.
Mempermudah untuk menghafal ayat-ayat Al Qur’an serta memperkuat keberadaan
wahyu dan ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya.
Sedangkan Macam-macam Asbabunnuzul sendiri dapat di bedakan menjadi 3
bagian yaitu antara lain :
1.
Sebab peristiwa
a. Peristiwa pada zaman dahulu
Contoh firman allah
Artinya:
dan (ingatlah), ketika
Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu
Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan
menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya
mohon juga) dari keturunanku" Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak
mengenai orang yang zalim".
b. Peristiwa pada zaman yang
sedang berlangsung
c. Peristiwa pada zaman yang akan
datang, hari kiamat, dan hari penghisapan
Contoh firman allah
Artinya:
dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka,
agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan
hari kiamat tidak ada keraguan padanya. ketika orang-orang itu berselisih
tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: "Dirikan sebuah bangunan
di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka".
orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya Kami
akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya".
2. Dari segi jumlah sebab dan ayat
yang turun, Asbabunnuzul dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Ta’addud Al Asbab wa An-Nazil
Wahid (sebab-sebab turunnya lebih dari satu dan ini persoalan yang terkandung
dalam ayat atau sekelompok ayat yang turun satu)
Contoh dari Ta’addud Al Asbab
wa An-Nazil Wahid adalah firman allah
yang berbunyi:
Artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
b. Ta’addud An-Nazil wa Al Asbab Wahid (persoalan yang terkandung
dalam ayat atau sekelompok ayat yang turun lebih dari satu sedang sebab
turunnya satu)
Terkadang dalam Al-Qur’an di sebutkan
banyak surat yang memiliki maksud yang sama. Seperti hukum berzina, allah
berfirman sebagai berikut:
الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ
مِّنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ
إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ
عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ
الزَّانِي لَا يَنكِحُ
إلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ
مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Artinya:
“Perempuan yang berzina
dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus
dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat,
dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan
orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan
perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina
tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik,
dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin,” (an-Nuur: 2-3).
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء
سَبِيلاً
Artinya:
“Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan
suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ
وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا
يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً
Artinya:
“Dan orang-orang yang
tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak
berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari
kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (al-Furqaan:
68-69).
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءكَ الْمُؤْمِنَاتُ
يُبَايِعْنَكَ عَلَى أَن لَّا يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئاً وَلَا يَسْرِقْنَ
وَلَا يَزْنِينَ وَلَا يَقْتُلْنَ أَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِينَ بِبُهْتَانٍ
يَفْتَرِينَهُ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِينَكَ فِي
مَعْرُوفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ
رَّحِيمٌ
Artinya:
“Hai Nabi, apabila datang
kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa
mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina,
tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka
ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam
urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan
kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha
Penyayang,” (al-Mumtahanah: 12).
2.3. Hikmah Mempelajari Asbabunnuzul
- Membawa kepada pengetahuan tentang rahasia dan tujuan allah secara
khusus mensyari’atkan agama-Nya melalui al-qur’an.
- Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya.
- Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat Al-Qur’an serta memperkuat
keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui
sebab turunnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Keseimpulan
Asbabunnuzul adalah cabang studi ilmu ulumu qur’an yang mempelajari
tentang peristiwa sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Al-Qur’an di turun kan
kedunia tidak secara sekaligus atau biasanya di sebut dengan jalan mutawatir,
supaya manusia memahami, dan mudah dalam menghafalkanya
Al-Qur’an memiliki urgensi-urgensi serta alasan turunya
setiap ayat. Adapun jawaban dari urgensi-urgensi tersebut ada yang bersifat
melarang, memerintah , dan memperbolehkan.
Selain sebagai kitab suci Al-Qur’an juga berfungsi
sebagai penunjuk ilmu dan jalan atau petunjuk bagi mereka yang memerlukannya.
DAFTAR PUSTAKA
Husein,muhammadibnu ulumul maliki,1986. zubadatul itqon. Jeddah:
Darus syuruq
Kholil, manna Al-qotton. 1973. mabahis fi ulumil qur'an. Makkah:
Darus syaruq.
As-suyuthi, Jalaluddin. 2008. Sebab
turunya Al-Qur’an. Jakarta. Gema Insani
al
A'zami, M. 2005. Sejarah Teks Al-Quran - Dari Wahyu Sampai Kompilasinya.
Thamrin,
Husni.1982.Muhimmah ulumul qur’an.Semarang:Bumi Aksara
Zuhdi, Masfuk.1993.Pengantar ulumul qur’an.Surabaya:Bina Ilmu