Comments

Thursday, June 6, 2013

AsbabunNuzul

Posted by at 8:32 AM Read our previous post
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang di turunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad Saw sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia.
Hampir semua aspek kehidupan dunia dan aspek kehidupan akhirat dapat di kaji lewat al-qur’an, bahkan tujuan turunya al-qur’an itu sendiri dapat di ketahui lewat al-qur’an.
Adapun ilmu yang mempelajari tentang al-qur’an disebut dengan ilmu ‘Ulumul Quran. Sedangkan ‘Ulumul Qur’an itu sendiri masih terbagi lagi menjadi beberapa aspek disiplin ilmu dan salah satu disiplin ilmu tersebut adalah Asbabunnuzul.
Di dalam pokok bahasan makalah ini kami akan berusaha menjelaskan apa yang di maksud dengan asbabunnuzul dan sebab-sebab munculnya disiplin ilmu asbabunnuzul

1.2. Rumusan Masalah
            1.2.1. Apakah Yang Di Maksud Dengan Asbabunnuzul ?
            1.2.2. Apasajakah Urgensi dan Macam-macam Asbabunnuzul?
            1.2.3. Apakah Hikmah Mempelajari Asbabunnuzul?
1.3 Tujuan Masalah
            1.3.1.Menjelaskan Pengertian dari Asbabbunnuzul
            1.3.2. Menjelaskan Urgensi dan Macam-macam Asbabunnuzul
            1.3.3. Menjelaskan Hikmah Mempelajari Asbabunnuzul


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Asbabunnuzul                                                                                                        
            Kata Asbab An-Nuzul merupakan bentuk gabungan dari dua kata yaitu kata “asbab” yang berarti sebab dan kata “nuzul”  yang berarti turun. Secara etimologis, asbabunnuzul adalah sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya sesuatu atau dalam hal ini adalah sebab-sebab turun-nya ayat Al-Qur’an. Dalam pengertian sederhana turunnya suatu ayat, disebabkan oleh suatu peristiwa, sehingga tanpa adanya peristiwa itu, ayat tersebut itu tidak akan turun. Adapun Al-Qur’an di turunkan kepada nabi Muhammad SAW secara Mutawatir atau berangsur-angsur oleh Allah melalui malaikat Jibril
وَقُرْءَانًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا  – الإسراء : 106
Dan Al-Qur’an telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur, agar kamu membacanya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian-demi bagian . “ ( QS. Al-Isra’ : 106 ).
Al-quran diturunkan  pada bulan Ramadhan. hal ini sesuai dengan firman Allah pada Surat Al-Baqarah : 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ - البقرة : 185
“ Bulan Ramadhan bulan yang didalmnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil “ ( QS. Al-Basqarah : 185 ).


2.2. Urgensi dan Macam-Macam Asbabunnuzul
            Adapun Urgensi-urgensi atau hal mendadak yang bersifat penting dari Asbabunnuzul antara lain:
1.      Memberikan Pengetahuan tentang rahasia dan tujuan Allah mensyari’at-kan agama-Nya melalui Al-Qur’an
2.      Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitan menghafalkan al-qur’an
3.      Sebagai jawaban atas suatu permasalahan yang baru timbul yang saat itu belum di syari’atkan oleh agama islam.
4.      Mempermudah untuk menghafal ayat-ayat Al Qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu dan ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya.
Sedangkan Macam-macam Asbabunnuzul sendiri dapat di bedakan menjadi 3 bagian yaitu antara lain :
1.      Sebab peristiwa
a.       Peristiwa pada zaman dahulu
Contoh firman allah
Artinya:
 dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku" Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".


b.      Peristiwa pada zaman yang sedang berlangsung
c.       Peristiwa pada zaman yang akan datang, hari kiamat, dan hari penghisapan
Contoh firman allah
Artinya:
dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: "Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka". orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya Kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya".

2.      Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, Asbabunnuzul dibagi menjadi 2 yaitu :

a.       Ta’addud Al Asbab wa An-Nazil Wahid (sebab-sebab turunnya lebih dari satu dan ini persoalan yang terkandung dalam ayat atau sekelompok ayat yang turun satu)
Contoh dari Ta’addud Al Asbab wa An-Nazil Wahid adalah  firman allah yang berbunyi:  
Artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.


b.      Ta’addud An-Nazil  wa Al Asbab Wahid (persoalan yang terkandung dalam ayat atau sekelompok ayat yang turun lebih dari satu sedang sebab turunnya satu)
Terkadang dalam Al-Qur’an  di sebutkan banyak surat yang memiliki maksud yang sama. Seperti hukum berzina, allah berfirman sebagai berikut:
الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ
الزَّانِي لَا يَنكِحُ إلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Artinya:
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin,” (an-Nuur: 2-3).
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
Artinya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً
Artinya:
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (al-Furqaan: 68-69).
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَى أَن لَّا يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئاً وَلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِينَ وَلَا يَقْتُلْنَ أَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِينَ بِبُهْتَانٍ يَفْتَرِينَهُ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِينَكَ فِي مَعْرُوفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya:
“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (al-Mumtahanah: 12).
2.3. Hikmah Mempelajari Asbabunnuzul
  1. Membawa kepada pengetahuan tentang rahasia dan tujuan allah secara khusus mensyari’atkan agama-Nya melalui al-qur’an.
  2. Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya.
  3. Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat Al-Qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya.


BAB III
PENUTUP
3.1 Keseimpulan
            Asbabunnuzul adalah cabang studi ilmu ulumu qur’an yang mempelajari tentang peristiwa sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Al-Qur’an di turun kan kedunia tidak secara sekaligus atau biasanya di sebut dengan jalan mutawatir, supaya manusia memahami, dan mudah dalam menghafalkanya
            Al-Qur’an memiliki urgensi-urgensi serta alasan turunya setiap ayat. Adapun jawaban dari urgensi-urgensi tersebut ada yang bersifat melarang, memerintah , dan memperbolehkan.
            Selain sebagai kitab suci Al-Qur’an juga berfungsi sebagai penunjuk ilmu dan jalan atau petunjuk bagi mereka yang memerlukannya.



DAFTAR PUSTAKA
Husein,muhammadibnu ulumul maliki,1986. zubadatul itqon. Jeddah: Darus syuruq
Kholil, manna Al-qotton. 1973. mabahis fi ulumil qur'an. Makkah: Darus syaruq.
As-suyuthi, Jalaluddin. 2008. Sebab turunya Al-Qur’an. Jakarta. Gema Insani
al A'zami, M. 2005. Sejarah Teks Al-Quran - Dari Wahyu Sampai Kompilasinya.
Thamrin, Husni.1982.Muhimmah ulumul qur’an.Semarang:Bumi Aksara
Zuhdi, Masfuk.1993.Pengantar ulumul qur’an.
Surabaya:Bina Ilmu

No comments:

Post a Comment